APOLOGIA ANGIN
Angin dikejutkan oleh sepi yang merajuk
Angin berpendar berpencar mencari sembunyi,
Tak mungkin kutenangkan sepi yang gelisah,
gumamnya,
Sebab aku adalah gelisah yang dihembuskan
ruang-ruang pengap dan lembab
RINDU MENUNGGU (1)
Ingin kuhibahkan malam ini
hanya untukmu,
habiba bermata binar
agar rindu yang telah kau tabung sejak fajar
menjadi merupa dalam kanvas yang bakal kukuaskan
agar rindu tak lagi menunggu.
RINDU MENUNGGU (2)
Bukanlah pada terang, remang atau kegelapan rindu merasuk,
Bukanlah pada hiruk, hening atau kesepian rindu mencucuk,
Bukanlah pada semilir, sepoi atau badai rindu merajuk,
Rindu datang kadang tanpa aku tahu
apakah aku sedang menginginkanmu
atau hanya ketakutan oleh pesonamu
yang tak pernah buyar....
RINDU MENUNGGU (3)
perempuan dengan bilur luka di jejaknya itu kulihat masih di situ,
bertumpu pada langit
senantiasa tengadah ke tanah
ia sedang menenangkan sepi yg bergemuruh di dadanya
Ia yang lelakinya lama tak kembali, ditelan rimba tak berpenghuni itu berbisik, ''aku hampir pasi dalam jeruji''.
Kujanjikan ia sebuah puisi....