hujankah yang telah mengeringkan tangismu
ataukah terik yang sewenang-wenang melembabkan lukamu?
sejarah hanya melelahkan sesal
marapi, telah kututup mata dengan seribu bait puisi
tapi, di sela baris tampak juga
kanak-kanak yang menari,
berlari menipu rinai
apa yang diributkan angin, tak perlu kau ikut campur
sebab percampuranmu dengan angin
adalah perzinahan intelektual yang hina dina
lalu menghempaskanmu
ke dinding tebing kemahabodohan
waduk, maret 2011