yang semula titik,
kemudian berpendar merupa awan, kabut atau asap
yang semula titik,
kemudian berkesiur berupa rawan, takut dan kesiap
yang kemudian tumbuh dalam kesenyataan,
pada akhirnya mencari permulaan: titik
(15 Agustus jam 1:20)
MENYEDUH CINTA
kalau cinta tak kuseduh,
tak mampu kubedakan pahit manis
hanya aroma berupa asap yang menari di di sela-sela penciuman
Karena setiap ranah menumbuhkan cinta,
maka kenapa ada hati yang merasa sepi sendiri?
Mari kutunjukkan,
ada cinta di mana-mana :
pemberianNYA
(15 Agustus jam 1:29)
KISAU
aku masih menantang malam,
bahkan sampai jeremy teti pamit undur
aku masih merancang malam,
bahkan tidur sudah jadi bubur
membaca Pembesar
(Selasa pukul 2:11, 16811)
LINI MASA
lini masa para jawara kata bertumpuk-tumpuk
menimpuk sesama mereka di ruang-ruang kekuasaan
aku tersedak, sebab
kemarin dokter saraf menyatakan
aku masih sehat
(Selasa pukul 2:15, 16811)